Tokoh yang Memiliki Kewarganegaraan Baik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi/ siang/ sore/ malam.

Pada posting kali ini saya akan membahas tentang seorang tokoh yang memiliki kewarganegaraan yang baik. Hal tersebut ditujukan untuk memenuhi tugas softskill yang sedang saya jalani di semester 4 dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Ayo kita mulai.

Warga negara yang baik itu seperti apa sih?

Berikut ini beberapa informasi yang saya temukan….

“Gambaran warga negara yang baik bisa dilihat dari warga negaranya yang berhasil dalam menjalankan perannya masing-masing dalam setiap bidang yang ditekuni. Warga negara harus selalu tanggap dalam mengatasi masalah kehidupan bermasyarakat, harus selalu respon terhadap kuputusan-keputusan pemerintah dan selalu peduli terhadap negaranya sendiri dengan memakai prinsip demokrasi.  Beberapa karakteristik yang harus ditampilkan dari warga negara yang berkarakter dan berjiwa demokratis, yaitu; Memiliki sikap rasa hormat dan tanggung jawab, bersikap kritis, membuka diskusi dan dialog, bersikap terbuka, bersikap rasional, adil, dan selalu bersikap jujur.” (Ahmad Ridha)

“Warga negara yang baik memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab terhadap negara, bangsa, masyarakat, lingkungan dan hukum.

Warga negara yang baik adalah warga Negara yang cinta terhadap negaranya sendiri.

Kesadaran warga negara adalah perasaan kasih sayang atau cinta yang positif dan penuh dengan arti dari seseorang yang berkembang terhadap negaranya.” (Rizki Fachurohman)

Dan saya memutuskan untuk memilih Ridwan Kamil sebagai sebagai tokoh politik yang berkewarganegaraan baik tersebut. Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil adalah lulusan Arsitektur (ITB) dan Urban Design (University of California, Berkeley) yang sekarang menjabat sebagai Walikota Bandung periode 2013 – 2018.

Untuk mengenal lebih dekat sosok Ridwan Kamil, mari kita simak biografinya.

BvNZ_WHCMAAVf84

Ridwan Kamil terkenal berkat kepemimpinannnya di Kota Bandung yang membuat banyak perubahan bagi kota tercinta dan warganya. Beliau merupakan putra dari Adje Misbach (Alm) dan Tjutju Sukaesih yang lahir pada tahun 1971 tepatnya tanggal 4 Oktober di Bandung.

Sejak kecil Ridwan Kamil memiliki semangat kewirausahaan. Ia bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung tahun 197 hingga 1984, Ketika sekolah dasar ia telah menjual es mambo buatannya sendiri. Selama bersekolah, ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, Emil selalu masuk dalam rangking lima besar di kelasnya.

Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung kemudian di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987 hingga 1990. Setelah tamat SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Ridwan kamil juga aktif dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaannya di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk kuliah, ia membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.

Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan empat bulan bekerja ia berhenti karena dampak krisis moneter Indonesia yang membuat klien tidak membayar pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan sekali sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan Kamil untuk bertahan hidup di Amerika terus diuji ketika istrinya, Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Ayah yang kini memiliki dua orang anak ini tidak memiliki uang untuk biaya persalinan istrinya, sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin pada pemerintah kota setempat untuk mendapatkan Pengobatan gratis. Akhirnya, ia menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit. Baginya pengalaman jatuh bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan kerasnya perjuangan hidup.

Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, firma yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).

Diusianya yang terbilang muda, beliau sudah menjadi pemimpin Kota Bandung. Sebelum menjabat sebagai Wali Kota, beliau juga mendapatkan banyak penghargaan. Inilah sederet prestasi yang diraihnya :

  • 2012 : Pikiran Rakyat Award 2012 untuk Tokoh Muda Kreatif
  • 2012 : Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia
  • 2012 : Google Chrome l Web Heroes for Indonesia Berkebun
  • 2012 : Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Penggagas Indonesia Berkebun
  • 2012 : Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Green Building Rasuna Epicentrum
  • 2011 : Green Leadership Award for Al-Irsyad Mosque from BCI Asia
  • 2011 : Top 5, Best Building of The Year 2010 from ArchDaily for Al-Irsyad Mosque
  • 2010 : BCI Asia Top Ten Architecture Business Award
  • 2010 : Winner third prize : Design Competition Suramadu Mosque
  • 2010 : The 6th Winner of The Best Design Architecture Consultant, Citradata Award
  • 2009 : Architect of the Year from Elle Décor Magazine.
  • 2009 : BCI Asia Top Ten Architecture Business Award
  • 2009 : Winner first prize : Design Competition University of Indonesia Cultural Center
  • 2008 : Winner first prize : Design competition for Tangerang Gateway, 2008
  • 2008 : BCI Asia Top Ten Architecture Business Award 2007
  • 2008 : Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum
  • 2008 : Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta
  • 2008 : Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta
  • 2007 : Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum
  • 2007 : Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta
  • 2007 : Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta
  • 2006 : Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia
  • 2006 : Winner Best Commercial/Superblock Project for Rasuna Epicentrum by Property&Bank Magazine
  • 2006 : Winner Mowilex Design Awards (Al-Azhar International School)
  • 2006 : Winner first prize : Design competition Kemayoran Urban Gateway
  • 2006 : Winner second prize : National design competition – Penabur International School, Jakarta
  • 2005 : Winner first prize : International Design competition Waterfront Retail Masterplan, Suzhou, RRC
  • 2005 : Winner first prize : International Design competition Kunming Tech Park, Kunming, RRC
  • 2005 : Winner first prize : Design competition – IT-Center Pupuk Kaltim, Balikpapan
  • 2005 : Winner first prize : National design competition – University of Tarumanagara
  • 2005 : Winner second prize : National design competition – Agung Sedayu Club House, Jakarta
  • 2005 : Winner third prize : National design competition Jatinegara District Revitalization, Jakarta
  • 2004 : Winner first prize : International Design competition – Islamic Center, Beijing, RRC,
  • 2004 : Winner second prize : Design competition Senen District Revitalization
  • 2004 : Urban Architecture di Universitas Tarumanegara, Rasuna Epicentrum, dan Area Expo Surabaya.
  • 2004 : JSX Tower.
  • 2004 : Gan and Oil Tower, Jakarta.
  • 2004 : Sahid Twin Tower, Jakarta.
  • 2004 : Beijing Finance Street superblock.
  • 2004 : Masjid Al Irsyad Kota Baru parahyangan, Jawa barat.
  • 2004 : Urban Design di Jedah Town, dan Al Noor Ecopolis di Syria.

Dan ini beberapa karya yang dibuat beliau untuk Indonesia

Menarik sekali ya…

Kemudian, apa saja sih yang telah dilalukan oleh Kang Emil untuk Bandung?

foto-emil-dari-haji-rivano

  • Membentuk Bandung Creative City Forum sebagai wadah lintas komunitas kreatif yang bertujuan menjadikan Bandung sebagai kota kreatif kelas dunia
  • Menggelar Helarfest sebagai ajang parade keragaman komunitas budaya kota Bandung
  • Menghadirkan ornamen huruf DAGO di Taman Cikapayang selain sebagai penanda dan pemacu kreatifitas generasi muda kota Bandung dimaksudkan juga sebagai penarik kunjungan masyarakat terhadap taman
  • Menggagas Indonesia Berkebun yang dimulai dari kota Bandung dengan memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami tanaman pangan sehingga membudayakan rekreasi berkebun dan juga menjadi tambahan ruang terbuka hijau bagi kota Bandung
  • Menggagas Save Babakan Siliwangi sebagai hutan kota dunia yg dilindungi
  • Berhasil mengatasi banjir di Kampung Babakan Asih, Kopo Bandung dengan jalan memotivasi warga untuk membangun sumur resapan di rumah-rumah.
  • Menciptakan Taman Bermain di kampung-kampung kumuh dan gelap sehingga memperbaiki keadaan kehidupan kampung menjadi lebih ceria dan berwarna
  • Menciptakan Enerbike, sepeda penghasil energi listrik yg disebarkannya di kampung2 yang susah listrik.
  • Menggagas Bike Sharing, konsep penyewaan sepeda pertama dan satu-satunya di dunia yang dikelola oleh komunitas.
  • Menggagas Bandung Citizen Journal, (penerapan journalisme warga di Bandung).
  • Menggagas DIKADOKU (Adik Kakak Donasi Buku) yang bertujuan mewujudkan membangun sebuah perpustakaan di kawasan Asia-Afrika Bandung

Untuk lebih jelasnya, kita dapat membaca dan mendownloadnya pada link diwah ini:

http://issuu.com/rkbdg/docs/profile_ridwan_kamil/1

Disitu sangat lengkap dijabarkan kontribusi seorang Ridwan Kamil sebagai warga negara dan pemimpin yang baik untuk Indonesia, khususnya Kota Bandung.

ridwan-kamil

Sekarang, apa alasan saya memilih Kang Emil sebagai Tokoh Politik yang mempunyai kewarganegaraan yang baik?

Petama, beliau mampu bertanggung jawab terhadap jabatannya sebagai Wali Kota dengan segala programnya. Terbukti bahwa Kota Bandung mewakili Indonesia sebagai finalis 6 besar dunia untuk Inovasi Smart City dari World Smart City Organisation di Barcelona.

Finalis_Smartcity3

Penyelenggara World Smart City OrganiZation menganggap Kota Bandung banyak memberikan ruang terhadap warganya untuk bisa mengawsi pembangunan kota dengan cara inovasi. “Kota Bandung diapresiasi karena banyak memberikan ruang warga untuk berinterkasi aktif dalam mengawasi pembangunan kota dengan inovasi “connected citizens: encouraging participatory governance”,”ungkapnya.

Beliau  juga tidak haus akan jabatan. Ketika ia dipilih untuk menjadi calon gubernur DKI beliau menolak dengan alasan belum menyelesaikan amanah untuk memimpin Bandung hingga tahun 2018.

Kedua, Kang Emil akrab dengan masyarakat dalam dunia riil maupun dunia maya. Ia menggunakan sepeda setiap pergi ke kantornya. Menurutnya dengan bersepeda ia dapat berinteraksi dengan warganya serta melihat masalah-masalah kota yang harus diperbaiki. Sebagai seorang arsitek, ia pun dapat memperoleh inspirasi dengan bersepeda melihat suasana kota.

Beliau juga aktif di berbagai media sosial (Facebook, Twitter, Instagram) sebagai alat komunikasi dan publikasi program kerjanya. Dalam postingannya juga disertai dengan candaan yang ngejleb dan terkadang membuat gelak tawa.

Ketiga, Kang Emil sangat mencintai keluarganya. Ibu dan istrinya adalah sosok inspiratif yang berpengaruh dibalik cerita kesuksesannya.

“Yang pasti nomor satu, ibu saya yah (Tjutju Sukaesih). Ibu adalah mentor, guru abadi saya. Selesainya kalau beliau sudah berpulang. Jadi selama masih hidup berarti selama itu pula beliau adalah guru dan inspirasi saya, kedua adalah istri karena istri itu penyeimbang. Tanpa istri hidup ini kayak layang-layang.” Ujar Kang Emil.

Itulah alasan saya….

Oke cukup sekian postingan saya kali ini. Maafkan apabila ada salah kata.

Wassalam.

Sumber referensi: